Dari Lisan ke Literasi

 

SUARA DAN AKSI PEREMPUAN PELOPOR SIAP SURAKARTA


Tahun 2025, mendokumentasikan salah satu perjalanan saya sebagai perempuan penggerak. Saya memberanikan diri mengikuti Pemilihan Suara dan Aksi Perempuan Pelopor (SIAP) 2025 yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Surakarta.


Ajang ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kartini 2025, dengan tujuan menemukan perempuan-perempuan yang secara aktif dan konsisten menggerakkan perubahan di masyarakat dalam berbagai bidang. SIAP bukan hanya kompetisi, tetapi panggung yang memberi pengakuan dan ruang kolaborasi bagi para perempuan pelopor di Kota Solo.


Tentang SIAP: Ajang Perempuan Penggerak di Surakarta

SIAP 2025 membuka pendaftaran pada tanggal 10 April 2025 melalui akun Instagram resmi @dp3ap2kb. Informasi yang dibagikan sangat jelas, mulai dari ketentuan peserta, syarat administrasi, hingga kategori lomba. SIAP terdiri dari tujuh kategori:


  • SIAP Kepemimpinan
  • SIAP Hukum
  • SIAP Sehat
  • SIAP Pintar
  • SIAP Lestari
  • SIAP Ekonomi
  • SIAP Sosial dan Budaya


Saya memilih kategori SIAP Pintar, karena sejak beberapa tahun terakhir saya menginisiasi dan menggerakkan program literasi berbasis keluarga melalui kegiatan membaca nyaring.


Tahap Pertama: Seleksi Administrasi

Untuk mengikuti SIAP, peserta wajib ber-KTP Kota Surakarta, berusia 25–58 tahun, aktif memperjuangkan hak perempuan dan kesetaraan gender, memiliki program berkelanjutan, serta tidak sedang menjabat sebagai ASN. Setelah mengirimkan CV dan mengisi formulir pendaftaran, saya bersyukur bisa lolos tahap pertama: seleksi administrasi.


Tahap Kedua: Wawancara Bersama Dewan Juri

Setelah seleksi administrasi, terpilihlah 10 finalis SIAP 2025 Kota Surakarta. Kami mengikuti tahap kedua, yaitu wawancara langsung dengan Dewan Juri. Saat itulah saya pertama kali bertemu langsung dengan para finalis lain yang luar biasa, beberapa di antaranya sudah saya kenal sebagai penggerak di bidangnya masing-masing.


SUARA DAN AKSI PEREMPUAN PELOPOR SIAP SURAKARTA


Saya diminta menyampaikan program yang saya jalankan selama ini, yaitu “Dari Lisan ke Literasi”, sebuah inisiatif membaca nyaring (read aloud) yang saya mulai sejak menjadi ibu di 2025. Dari pengalaman pribadi itulah saya sadar bahwa membaca buku untuk anak secara nyaring bisa menjadi jembatan edukasi yang kuat, bukan hanya mengenalkan kosa kata dan meningkatkan imajinasi, tetapi juga mempererat bonding antara orang tua dan anak.


Sejak tahun 2021, saya mendirikan komunitas Ritalot Solo Raya, yang menjadi wadah edukasi dan penyuluhan membaca nyaring untuk para perempuan, guru, penggiat literasi dan ibu di Surakarta. Saya telah menjalankan berbagai pelatihan, penyuluhan di sekolah, serta kolaborasi dengan komunitas lokal untuk menghidupkan budaya literasi dari rumah.


Tahap Ketiga: Penyusunan Slide dan Video Program

Masuk ke tahap ketiga, kami para finalis diminta menyusun slide presentasi dan video program berdurasi maksimal 2 menit. Video tersebut memuat dokumentasi kegiatan, proyeksi pengembangan program ke depan, dan testimoni dari masyarakat yang terlibat dalam gerakan kami.


Saya menyusun video dengan hati-hati, mulai dari mengcapture kegiatan  membacakan buku dengan anak saya sejak balita, memperlihatkan proses komunitas Read Aloud Solo Raya tumbuh dan berkembang, menampilkan suara para ibu yang merasa terbantu dengan edukasi membaca nyaring, serta menunjukkan konsistensi yang telah saya bangun sejak 2015. Dalam presentasi, saya menyampaikan bahwa misi dari gerakan ini tidak akan berhenti hanya di kampanye, tetapi menjadi gaya hidup dalam pola asuh anak.


Dewan juri pada tahap ini terdiri dari:

  • Raden Ayu Febri Hapsari Dipokusomo (Rotary Club)
  • Sri Suwarni, S.Pd (perwakilan Dinas Pendidikan)
  • Rahayu Purwani, S.E., M.Si (dari SPE HAM)
  • Dra. Ninik Widaningsih (perwakilan RRI Surakarta)


Setelah pemutaran video, masing-masing juri memberikan masukan dan catatan untuk perbaikan. Masukan tersebut sangat berarti, karena akan digunakan sebagai bekal kami untuk tampil lebih maksimal di tahap final.


Tahap Keempat: Presentasi Akhir di Balai Kota Surakarta

Tahap terakhir adalah presentasi final di Balai Tawangarum, Balai Kota Surakarta, yang berlangsung pada 22 Mei 2025. Kami 10 finalis diminta mengenakan kebaya yang anggun dengan selempang hitam. Suasana sangat meriah dan penuh apresiasi karena dihadiri oleh lintas dinas, komunitas, tokoh masyarakat, serta para tamu undangan.


SUARA DAN AKSI PEREMPUAN PELOPOR SIAP SURAKARTA


Masing-masing finalis mengambil nomor undian, dan saya mendapat giliran ke-9. Di atas panggung, saya mempresentasikan program, memutar video, dan menjawab pertanyaan dari dewan juri selama kurang lebih satu menit.


Meski singkat, sesi ini cukup menantang karena harus padat, tepat, dan menyentuh. Saya menjelaskan kenapa membaca nyaring penting, apa dampaknya, dan bagaimana saya akan melanjutkan gerakan ini ke skala yang lebih luas.


Hasil Akhir dan Para Pemenang SIAP 2025 Surakarta

Alhamdulillah, setelah melewati seluruh tahapan, dari administrasi, wawancara, penyusunan video, hingga presentasi publik, saya dinobatkan sebagai Juara Ketiga SIAP 2025 Surakarta. Piala penghargaan diserahkan langsung oleh Ibu Venessa Winastesia, Ketua Tim Penggerak PKK Surakarta.



Berikut daftar lengkap pemenangnya:


🏆 Juara 1: Ibu Marliana dari KADIN, dengan program pemberdayaan UMKM

🥈 Juara 2: Mbak Fanny Chotimah, sutradara film dan penerima Piala Citra

🥉 Juara 3: Saya, dengan program Dari Lisan ke Literasi

🎖️ Juara Harapan 1: Mbak Uma, seorang konsultan pajak

🎖️ Juara Harapan 2: Ibu Farida, content creator bidang parenting


Lebih dari sekadar kompetisi, SIAP adalah ruang aktualisasi dan validasi perjuangan perempuan yang selama ini bergerak dengan penuh dedikasi. Bahkan setelah lomba berakhir, kami para finalis diajak untuk bergabung menjadi pengurus Forum Perempuan Berdaya Srikandi Maju Kota Surakarta. Ini membuktikan bahwa kontribusi kami tidak berhenti di panggung, tapi terus berlanjut dalam bentuk aksi kolaboratif bersama pemerintah dan masyarakat.


Bagi saya pribadi, SIAP 2025 menjadi pengingat bahwa gerakan kecil yang konsisten bisa membawa dampak besar. Dari aktivitas membaca buku untuk anak di rumah, saya menemukan panggilan untuk membagikan manfaatnya kepada ibu-ibu lain, kepada guru, komunitas, dan akhirnya kepada kota.


Semoga semangat SIAP terus menular, dan semakin banyak perempuan di Surakarta maupun di luar sana yang bersuara, bergerak, dan menginspirasi.

Liputan Antaranews Untuk Kegiatan Bimtek Membaca Nyaring


 ANTARA - Untuk menumbuhkan minat baca sejak dini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solo menyelenggarakan Bimbingan Teknis Read Aloud atau membaca dengan nyaring untuk para guru, pegiat literasi serta orang tua asuh, pada hari Senin-Rabu (19-21/5). Dengan membaca nyaring perbendaharaan kata anak bisa bertambah dan melatih anak menyampaikan pendapat sendiri sehingga tampil lebih percaya diri. (Denik Apriyani/Yovita Amalia/Rijalul Vikry)


Selengkapnya vido dapat ditonton di sini.

Bimbingan Teknis untuk Orang Tua oleh Perpusda Kota Surakarta

 



Pada 21 Mei 2025, saya kembali mendapatkan kesempatan menjadi trainer dalam pelatihan membaca nyaring yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Daerah Kota Surakarta. Berbeda dari hari sebelumnya, pelatihan kali ini secara khusus ditujukan untuk para orang tua. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Bimbingan Teknis Membaca Nyaring selama tiga hari, di mana saya berbagi sesi bersama Mbak Anis Masita dari POBEE.


Dalam pelatihan ini, saya mengajak para orang tua untuk lebih percaya diri menggunakan suara mereka sebagai alat mendidik dan mengasuh. Saya percaya, setiap orang tua bisa menjadi pendongeng terbaik untuk anaknya, cukup dengan niat, ketulusan, dan sentuhan ekspresi.


Materi yang kami bahas mencakup cara memilih buku anak yang tepat, membaca dengan intonasi dan ekspresi yang menarik, serta membangun rutinitas membaca nyaring yang menyenangkan di rumah. Saya senang melihat antusiasme para peserta yang begitu terbuka untuk mencoba langsung teknik membaca di hadapan anak.


Bagi saya, kegiatan ini menjadi momen penting dalam memperluas dampak literasi ke dalam keluarga. Rumah adalah tempat pertama anak mengenal dunia, dan membaca nyaring bisa menjadi jembatan untuk tumbuh bersama dalam kehangatan cerita.





Pelatihan Membaca Nyaring untuk Pegiat Literasi dan Pustakawan Bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Surakarta

 




Tanggal 20 Mei 2025, saya diundang menjadi narasumber dalam Bimbingan Teknis Membaca Nyaring yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Daerah Kota Surakarta. Acara ini menyasar komunitas literasi, pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dan pustakawan sekolah di Kota Solo. Saya tampil bersama Mbak Anis Masita dari POBEE yang juga praktisi anak usia dini.


Pelatihan ini dirancang untuk memperkuat keterampilan vokal dan ekspresif para peserta agar mampu membacakan buku dengan penuh daya tarik. Saya membagikan pengalaman saya mengisi berbagai sesi read aloud, termasuk tips dalam membangun koneksi emosional dengan pendengar, karena menurut saya, membaca nyaring bukan sekadar menyuarakan kata, tapi juga menghadirkan perasaan.

Materi yang kami sampaikan mencakup teknik karakterisasi suara, dinamika bacaan, hingga storytelling yang menggugah imajinasi. Mbak Anis juga menekankan pentingnya peran membaca nyaring dalam memperkuat budaya literasi di lingkungan keluarga dan komunitas.

Saya melihat acara ini sebagai wujud nyata kolaborasi antar pegiat literasi di Kota Solo. Membaca nyaring bukan hanya tanggung jawab guru, tetapi juga alat kampanye literasi yang ampuh untuk menjangkau masyarakat luas. Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari gerakan ini, karena suara kita, adalah aksi nyata untuk masa depan literasi Indonesia.



Sara Neyrhiza membagikan pengalamannya mengisi berbagai sesi read aloud, serta tips membangun koneksi emosional dengan pendengar. Sementara Anis Masita menekankan pentingnya membaca nyaring dalam gerakan literasi keluarga dan komunitas.


Acara ini memperkuat jaringan kerja sama antar pegiat literasi di Kota Solo, dan menunjukkan bahwa membaca nyaring bukan hanya keterampilan guru, tetapi juga alat kampanye literasi yang ampuh untuk masyarakat luas.

Bimtek Membaca Nyaring untuk Guru Bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Surakarta

 


Pada 19 Mei 2025, saya berkesempatan menjadi narasumber dalam acara Bimbingan Teknis Membaca Nyaring (Read Aloud) yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Daerah Kota Surakarta. Acara ini dihadiri lebih dari 50 guru dari berbagai sekolah di Kota Solo dan berlangsung di Aula Perpusda dengan penuh antusiasme.

Bersama Mbak Anis Masita, owner POBEE, kami berbagi pengetahuan seputar manfaat membaca nyaring untuk anak usia dini. Materi yang saya sampaikan mencakup teknik vokal, ekspresi wajah, intonasi, serta pentingnya pemilihan buku yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.

Sebagai Direktur SPEAKING.id dan Bunda Baca Kota Solo 2019, saya percaya bahwa suara guru adalah panggung utama dalam kegiatan read aloud. Ketika guru membaca dengan ekspresif, mereka tidak hanya menumbuhkan minat baca, tetapi juga membangun koneksi emosional yang hangat dengan para siswa.

Bagi saya, pelatihan ini adalah langkah penting dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi dasar anak sejak dini. Saya bangga bisa berkolaborasi dengan Perpusda Kota Surakarta dan POBEE untuk mendorong gerakan literasi melalui pendidikan suara dan narasi. Inilah fondasi kuat untuk menciptakan generasi pembelajar yang cinta membaca dan percaya diri dalam berkomunikasi.



Read Aloud bersama Perpustakaan Bank Indonesia Solo




Solo, 14 Maret 2025 - Membacakan buku untuk anak- anak TK adalah salah hal yang menantang. Mereka memiliki rasa ingin tahu yang besar, namun di sisi lain mudah terdistraksi dengan lingkungan. Itu mengapa momen membacakan buku bersama  anak-anak TK NDM Kauman di Perpustakaan Bank Indonesia Solo menjadi pengalaman menarik buat saya. Sejak awal, saya sudah bisa merasakan antusiasme anak-anak yang begitu tinggi untuk mendengarkan cerita yang akan saya bawakan.


Dalam sesi ini, saya diminta membacakan buku bertema literasi keuangan berjudul Uang Receh  Rafi. Dengan teknik read aloud yang interaktif, ekspresi suara, serta gestur, saya ingin memastikan bahwa setiap anak benar-benar terlibat dalam cerita. Momen terbaik bagi saya adalah ketika mereka tertawa, bersorak, dan ikut mempraktikkan bagaimana cara menabung dengan menggunakan celengan yang saya bawa.


MEMBACA NYARING BERSAMA PERPUSTKAAN BANK INDONESIA


Kegiatan ini bukan hanya tentang membaca nyaring, tetapi juga tentang menanamkan gaya hidup hemat dengan menabung sejak dini. Saya yakin, dengan pengalaman positif ini, anak-anak akan memahami bahwa uang yang mereka miliki bisa dibelanjakan secara tepat. Hal ini juga implementasi semangat Cinta, Bangga dan Paham Rupiah.


Terima kasih kepada Perpustakaan Bank Indonesia Solo atas kesempatan  ini. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan semakin banyak anak yang merasakan manfaat dari read aloud!



Bimbingan Teknik Read Aloud untuk Orang Tua Bersama Perpusda Karanganyar

BIMTEK READ ALOUD BERSAMA SARA NEYRHIZA BUNDA BACA KOTA SOLO


Karanganyar, 27 Februari 2025 - Hari ini, saya kembali berbagi dalam Bimbingan Teknis Read Aloud, kali ini untuk para orang tua. Saya percaya bahwa membaca nyaring bukan hanya tugas guru atau pustakawan, tetapi juga bagian dari peran penting orang tua dalam membangun kebiasaan membaca sejak dini di rumah.


BIMTEK READ ALOUD BERSAMA SARA NEYRHIZA BUNDA BACA KOTA SOLO


Dalam sesi ini, saya membagikan teknik dasar membaca nyaring, bagaimana menggunakan ekspresi suara yang menarik, serta cara menciptakan momen membaca yang menyenangkan bersama anak-anak. Saya melihat banyak orang tua yang awalnya ragu-ragu, tetapi setelah mencoba, mereka mulai menikmati prosesnya.


Salah satu momen paling mengharukan adalah ketika seorang ibu berkata kepada saya, “Saya baru menyadari bahwa membaca untuk anak bisa seseru ini. Anak saya pasti akan lebih menikmati waktu membaca bersama saya.” Itulah alasan mengapa saya terus menyebarkan pentingnya read aloud.


BIMTEK READ ALOUD BERSAMA SARA NEYRHIZA BUNDA BACA KOTA SOLO


Saya berharap setelah sesi ini, para orang tua semakin percaya diri membacakan buku kepada anak-anak mereka. Lebih dari sekadar aktivitas, membaca nyaring adalah jembatan untuk mempererat hubungan emosional dan menanamkan kecintaan terhadap literasi sejak dini.


Bimtek Membaca Nayring untuk Pustakawan Bersama Perpusda Karanganyar

BIMTEK MEMBACA NYARING BERSAMA SARA NEYRHIZA


Pada 26 Februari 2025, saya mendapatkan kesempatan untuk berbagi ilmu dalam Bimbingan Teknis Read Aloud untuk Pustakawan yang diadakan oleh Dinas Perpustakaan Kabupaten Karanganyar, yang melibatkan 50 para pustakawan, pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan juga pegiat literasi.


Dalam sesi yang saya handle selama 2 jam, saya fokus memberikan materi mengenai teknik membaca nyaring atau read aloud. Para peserta saya ajak untuk memahami teknik dasar membaca nyaring, bagaimana membangun intonasi yang menarik, serta cara menjadi fasilitator yang bisa menghidupkan cerita bagi anak-anak dengan memainkan elen visual seperti ekpresi wajah dan gestur. Saya melihat antusiasme yang luar biasa dari para pustakawan. Mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi juga langsung mencoba teknik yang saya ajarkan dengan penuh semangat.




Salah satu momen yang paling berkesan bagi saya adalah ketika melihat mereka mulai lebih percaya diri membaca dengan ekspresi dan intonasi yang lebih hidup. Ini adalah langkah besar dalam menciptakan pengalaman membaca yang lebih menyenangkan bagi anak-anak di perpustakaan.


Saya berharap keterampilan yang mereka pelajari hari ini dapat terus diterapkan dan menjadi bagian dari upaya membangun budaya literasi yang lebih kuat di masyarakat. Membaca nyaring bukan hanya tentang melafalkan kata-kata, tetapi juga tentang menghadirkan cerita dengan penuh makna.


Read Aloud Goes to School: Menyebarkan Semangat Literasi Iklim di SD Negeri Gurawan


PELATIHAN READ ALOUD UNTUK ORANG TUA MURID DAN PENGGIAT LITERASI


Pagi hari, tepat pada Rabu, 22 Januari 2025, saya bersama teman-teman dari Read Aloud Solo Raya melangkah ke SD Negeri Gurawan, Surakarta dengan penuh semangat. Hari itu, kami mengadakan kegiatan Read Aloud Goes to School, sebuah program literasi yang bertujuan mengenalkan anak-anak pada isu perubahan iklim dengan cara yang menyenangkan. Kegiatan ini juga merupakan kolaborasi lanjutan dengan Buibu Baca Buku Book Club (BBB Book Club).


PELATIHAN READ ALOUD UNTUK ORANG TUA MURID DAN PENGGIAT LITERASI


Di SDN Gurawan Surakartam kami mengajak para siswa khususnya kelas 4, 5, dan 6,untuk memiliki  kesadaran sejak dini tentang pentingnya menjaga lingkungan. Dalam kegiatan ini, kami menggunakan buku seri Keluarga Panik karya Noor H. Dee  yang terdiri dari tiga judul:


1. Polusi Dilarang Masuk

2. Banyak Sampah Banyak Masalah

3. Cita-Cita Penyelamat Bumi


Ketiga buku ini menjadi media yang tepat untuk mengajak anak-anak berpikir kritis tentang lingkungan, memahami dampak polusi dan sampah, serta menginspirasi mereka untuk berkontribusi dalam menjaga bumi.


Sebagian besar dari kami yang hadir adalah peserta yang sebelumnya terlibat dalam pelatihan Read Aloud yang sebelumnya telah digelar pada 22 Desember 2024. 



Baca Juga : Pelatihan Read Aloud untuk Penggiat Literasi



Sebanyak enam orang dari kelompok ini, yakni Mbak Ratih, Mbak Putri, Mbak Widia, Mbak Candra, Mbak Yani, dan Mbak Dinar, menjadi pembaca buku dalam acara ini. Dengan teknik membaca nyaring yang sudah mereka pelajari, mereka berhasil menarik perhatian anak-anak, membuat mereka tertawa, berpikir, dan bahkan bertanya-tanya tentang berbagai isu lingkungan.


PELATIHAN READ ALOUD UNTUK ORANG TUA MURID DAN PENGGIAT LITERASI


Selain keenam pembaca buku tersebut, saya bersama Mbak Anis, Mbak Nova, Mbak Cinthia, dan Mbak Stafa juga turut serta dalam menyukseskan acara ini. Kami semua memiliki peran masing-masing, dari mendukung jalannya sesi membaca, berinteraksi dengan anak-anak, hingga mengatur kelancaran acara.


Salah satu hal yang paling membahagiakan dari kegiatan ini adalah antusiasme anak-anak. Mereka begitu terlibat dalam cerita yang kami bacakan, dan berbagi pengalaman mereka tentang bagaimana mereka mencoba menjaga lingkungan.


Setelah sesi membacakan buku berakhir, kami meminta para anak- anak untuk membuat poster. Poster bertema lingkungan, untuk menuangkan ide- ide kreatif anak- anak setelah memahami buku yang kami bacakan. Setiap kelas di bagi menjadi 3- 4 kelompok. Setiap kelompok dibekali dengan kertas poster dan cat air. Anak- anak kemudian diminta membuat poster dengan bekerja sama.


PELATIHAN READ ALOUD UNTUK ORANG TUA MURID DAN PENGGIAT LITERASI


PELATIHAN READ ALOUD UNTUK ORANG TUA MURID DAN PENGGIAT LITERASI


Melihat semangat mereka, saya merasa bahwa misi kami hari itu benar-benar tersampaikan. Dengan pemahaman terhadap isi buku yang kami bacakan, kami berharap mereka akan mampu menjaga bumi dengan lebih baik.


Read Aloud Goes to School di SD Negeri Gurawan hari itu bukan hanya tentang membaca buku. Ini adalah langkah kecil dalam perjalanan panjang untuk menanamkan kesadaran lingkungan pada generasi muda. Kami percaya bahwa perubahan besar dimulai dari hal-hal sederhana, seperti membaca buku dan berdiskusi tentangnya.



Workshop Read Aloud untuk Mendukung Literasi Iklim




PELATIHAN READ ALOUD PENGGIAT LITERASI BUNDA BACA


Pada tanggal 22 Desember 2024, Workshop Read Aloud untuk Penggiat Literasi - Climate Literacy for Mothers berlangsung dengan penuh semangat di Nutri Hub Solo. Kegiatan ini tak hanya sekadar pelatihan teknik membaca nyaring, tetapi juga menjadi upaya kolektif untuk membangun budaya literasi sekaligus mendukung aksi iklim melalui para ibu.


Workshop ini diinisiasi oleh Buibu Baca Buku Book Club (BBB Book Club) dengan dukungan dari Climateworks Foundation, Read Aloud Indonesia dan Pobee Indonesia. Saya, Sara Neyrhiza, dengan bangga memandu acara ini, berbagi pengalaman tentang pentingnya membaca nyaring sebagai salah satu cara untuk mendekatkan keluarga dengan isu-isu besar seperti perubahan iklim.


PELATIHAN READ ALOUD PENGGIAT LITERASI BUNDA BACA 2


Dalam workshop ini, peserta belajar dan mempraktikkan teknik read aloud menggunakan Buku Seri Keluarga Panik, yang diterbitkan oleh Noura Kids. Buku ini merupakan bagian dari program Climate Literacy for Mothers, sebuah inisiatif luar biasa yang menggabungkan edukasi literasi dan kesadaran lingkungan. Buku Seri Keluarga Panik ditulis oleh Noor H. Dee dengan ilustrasi memikat dari Shafayeah. Seri ini terdiri dari tiga judul menarik:


  1. Banyak Sampah, Banyak Masalah
  2. Polusi Dilarang Masuk
  3. Cita-Cita Penyelamat Bumi


Dengan cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, buku-buku ini mampu menjadi pemantik diskusi yang menyenangkan sekaligus mendalam. Para ibu peserta workshop terlihat antusias, berbagi cerita, dan mencoba membacakan buku-buku ini dengan penuh ekspresi.


PELATIHAN READ ALOUD PENGGIAT LITERASI BUNDA BACA 2


Tak hanya berhenti pada teknik membaca nyaring, acara ini juga menumbuhkan kesadaran akan isu krisis iklim. Melalui kisah-kisah yang relate, peserta diajak untuk memahami pentingnya menjaga bumi dan mulai melakukan langkah kecil dari lingkungan keluarga masing-masing.


Terima kasih kepada seluruh pihak atas kepercayaan dan dukungannya. Semoga, dengan hadirnya buku ini, semakin banyak keluarga yang terinspirasi untuk memahami isu-isu lingkungan dan menjaga bumi kita tetap nyaman untuk generasi mendatang.