Pelatihan Read Aloud Bersama PKK Kota Surakarta

 




Sebagai upaya meningkatkan kualitas literasi anak usia dini, Pokja II PKK Kota Surakarta mengadakan pelatihan read aloud atau membacakan buku dengan suara nyaring pada 3 Oktober 2025. Saya sebagai pengurus PKK Pokja II sekaligus  Bunda Baca Kota Surakarta, sebagai narasumber , dan diikuti oleh puluhan guru PAUD serta kader PKK dari berbagai kelurahan di Kota Surakarta.


Dalam sesi pelatihan, saya menjelaskan bahwa metode read aloud memiliki peran penting bukan hanya untuk menumbuhkan minat baca, tetapi juga mempererat komunikasi emosional antara pendidik dan anak. Menurutnya, kegiatan membacakan cerita dengan intonasi, ekspresi, serta interaksi sederhana mampu merangsang imajinasi, memperkaya kosakata, dan mengasah empati anak sejak dini.



“Anak-anak usia dini belajar paling efektif melalui pengalaman langsung dan interaksi yang penuh perhatian. Read aloud bukan hanya soal membaca buku, tapi juga menghadirkan pengalaman komunikasi yang hangat dan bermakna."


Pelatihan berlangsung interaktif dengan sesi praktik langsung. Guru PAUD dan kader PKK diajak mencoba berbagai teknik membacakan cerita, mulai dari penggunaan intonasi suara, gerak tubuh, hingga melibatkan anak dalam percakapan sederhana. Peserta juga belajar memilih buku cerita yang sesuai dengan perkembangan usia anak agar proses literasi menjadi lebih menyenangkan.



Edukasi Read Aloud Bersama Wali Murid TK Pembina Jebres




Upaya meningkatkan kualitas komunikasi antara orang tua dan anak terus dilakukan melalui berbagai pendekatan kreatif. Pada 26 September 2025, saya hari hadir memberikan edukasi kepada wali murid TK Pembina Jebres mengenai pentingnya metode read aloud atau membacakan cerita dengan suara lantang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS).



Dalam sesi tersebut, saya menjelaskan bahwa aktivitas read aloud bukan hanya sebatas membacakan buku, melainkan juga membangun interaksi emosional yang kuat antara orang tua dan anak. Dengan intonasi suara, ekspresi wajah, serta sentuhan dialog sederhana, anak-anak dapat merasakan perhatian penuh dari orang tua. Hal ini diyakini dapat menumbuhkan rasa percaya diri, memperkaya kosa kata, serta meningkatkan kecerdasan emosional sejak usia dini.


“Anak-anak akan lebih mudah menyerap nilai, pesan moral, sekaligus merasakan kasih sayang melalui cerita. Read aloud adalah jembatan komunikasi yang hangat, sekaligus fondasi penting dalam membangun kedekatan keluarga,” ungkap Sara di hadapan puluhan wali murid.


Antusiasme peserta terlihat dari interaksi aktif selama kegiatan berlangsung. Banyak wali murid yang berbagi pengalaman membaca bersama anak di rumah, sekaligus mendapatkan tips praktis bagaimana memilih buku cerita yang sesuai usia, cara menirukan suara tokoh, hingga menciptakan momen menyenangkan saat bercerita.


Read & Learn Episode 1: Obrolan Intimate tentang Buku dan Self Development


Akhirnya bisa kumpul lagi bareng teman-teman Read Aloud Solo Raya di acara Read & Learn. Rasanya seperti obat kangen, karena jujur saja, nyiapin waktu dan bikin acara komunitas itu nggak gampang. Jadi ketika akhirnya bisa terlaksana, suasananya terasa sangat hangat dan dekat.


Alhamdulillah kali ini kami berkolaborasi dengan Klinik Kasih Ibu Sehati yang menyediakan tempat nyaman untuk ngobrolin buku sekaligus belajar bareng. Temanya pun pas banget: Self Development. Bukan sekadar baca buku, tapi juga diskusi dan refleksi bareng supaya apa yang kita pelajari bisa benar-benar nyangkut di hati dan pikiran.




Dari Klinik Kasih Ibu Sehati juga menghadirkan Mbak Hafizh Mutiara Nisa, S.Psi., M.Psi., Psikolog, CHt sebagai narasumber. Beliau ngajarin kami tentang setting goals, gimana cara mengenali prioritas, merancang langkah kecil, dan tetap konsisten di tengah kesibukan. Buat saya pribadi, ini pengingat penting: bahwa pengembangan diri nggak harus besar-besaran, yang penting adalah konsisten melangkah.


Setiap peserta diwajibkan bawa satu buku nonfiksi bertema self-development. Menarik banget, karena dari situ lahir obrolan yang kaya. Ada yang cerita soal manajemen waktu, ada yang sharing tentang mindset, ada juga yang bahas bagaimana membangun kebiasaan kecil tapi berdampak besar.



Buat saya, momen ini bukan hanya tentang literasi, tapi juga tentang silaturahmi. Bisa ketemu teman-teman yang punya semangat sama, saling nyemangatin, dan bareng-bareng tumbuh lewat buku.


Kalau ada teman-teman yang ingin kolaborasi dan bikin event literasi bareng, kami di Read Aloud Solo Raya selalu terbuka untuk ide seru yang bisa menggerakkan literasi anak dan keluarga di Solo Raya. Karena saya percaya, literasi itu akan selalu hidup kalau kita rawat bersama.

Dari Lisan ke Literasi

 

SUARA DAN AKSI PEREMPUAN PELOPOR SIAP SURAKARTA


Tahun 2025, mendokumentasikan salah satu perjalanan saya sebagai perempuan penggerak. Saya memberanikan diri mengikuti Pemilihan Suara dan Aksi Perempuan Pelopor (SIAP) 2025 yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Surakarta.


Ajang ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kartini 2025, dengan tujuan menemukan perempuan-perempuan yang secara aktif dan konsisten menggerakkan perubahan di masyarakat dalam berbagai bidang. SIAP bukan hanya kompetisi, tetapi panggung yang memberi pengakuan dan ruang kolaborasi bagi para perempuan pelopor di Kota Solo.


Tentang SIAP: Ajang Perempuan Penggerak di Surakarta

SIAP 2025 membuka pendaftaran pada tanggal 10 April 2025 melalui akun Instagram resmi @dp3ap2kb. Informasi yang dibagikan sangat jelas, mulai dari ketentuan peserta, syarat administrasi, hingga kategori lomba. SIAP terdiri dari tujuh kategori:


  • SIAP Kepemimpinan
  • SIAP Hukum
  • SIAP Sehat
  • SIAP Pintar
  • SIAP Lestari
  • SIAP Ekonomi
  • SIAP Sosial dan Budaya


Saya memilih kategori SIAP Pintar, karena sejak beberapa tahun terakhir saya menginisiasi dan menggerakkan program literasi berbasis keluarga melalui kegiatan membaca nyaring.


Tahap Pertama: Seleksi Administrasi

Untuk mengikuti SIAP, peserta wajib ber-KTP Kota Surakarta, berusia 25–58 tahun, aktif memperjuangkan hak perempuan dan kesetaraan gender, memiliki program berkelanjutan, serta tidak sedang menjabat sebagai ASN. Setelah mengirimkan CV dan mengisi formulir pendaftaran, saya bersyukur bisa lolos tahap pertama: seleksi administrasi.


Tahap Kedua: Wawancara Bersama Dewan Juri

Setelah seleksi administrasi, terpilihlah 10 finalis SIAP 2025 Kota Surakarta. Kami mengikuti tahap kedua, yaitu wawancara langsung dengan Dewan Juri. Saat itulah saya pertama kali bertemu langsung dengan para finalis lain yang luar biasa, beberapa di antaranya sudah saya kenal sebagai penggerak di bidangnya masing-masing.


SUARA DAN AKSI PEREMPUAN PELOPOR SIAP SURAKARTA


Saya diminta menyampaikan program yang saya jalankan selama ini, yaitu “Dari Lisan ke Literasi”, sebuah inisiatif membaca nyaring (read aloud) yang saya mulai sejak menjadi ibu di 2025. Dari pengalaman pribadi itulah saya sadar bahwa membaca buku untuk anak secara nyaring bisa menjadi jembatan edukasi yang kuat, bukan hanya mengenalkan kosa kata dan meningkatkan imajinasi, tetapi juga mempererat bonding antara orang tua dan anak.


Sejak tahun 2021, saya mendirikan komunitas Ritalot Solo Raya, yang menjadi wadah edukasi dan penyuluhan membaca nyaring untuk para perempuan, guru, penggiat literasi dan ibu di Surakarta. Saya telah menjalankan berbagai pelatihan, penyuluhan di sekolah, serta kolaborasi dengan komunitas lokal untuk menghidupkan budaya literasi dari rumah.


Tahap Ketiga: Penyusunan Slide dan Video Program

Masuk ke tahap ketiga, kami para finalis diminta menyusun slide presentasi dan video program berdurasi maksimal 2 menit. Video tersebut memuat dokumentasi kegiatan, proyeksi pengembangan program ke depan, dan testimoni dari masyarakat yang terlibat dalam gerakan kami.


Saya menyusun video dengan hati-hati, mulai dari mengcapture kegiatan  membacakan buku dengan anak saya sejak balita, memperlihatkan proses komunitas Read Aloud Solo Raya tumbuh dan berkembang, menampilkan suara para ibu yang merasa terbantu dengan edukasi membaca nyaring, serta menunjukkan konsistensi yang telah saya bangun sejak 2015. Dalam presentasi, saya menyampaikan bahwa misi dari gerakan ini tidak akan berhenti hanya di kampanye, tetapi menjadi gaya hidup dalam pola asuh anak.


Dewan juri pada tahap ini terdiri dari:

  • Raden Ayu Febri Hapsari Dipokusomo (Rotary Club)
  • Sri Suwarni, S.Pd (perwakilan Dinas Pendidikan)
  • Rahayu Purwani, S.E., M.Si (dari SPE HAM)
  • Dra. Ninik Widaningsih (perwakilan RRI Surakarta)


Setelah pemutaran video, masing-masing juri memberikan masukan dan catatan untuk perbaikan. Masukan tersebut sangat berarti, karena akan digunakan sebagai bekal kami untuk tampil lebih maksimal di tahap final.


Tahap Keempat: Presentasi Akhir di Balai Kota Surakarta

Tahap terakhir adalah presentasi final di Balai Tawangarum, Balai Kota Surakarta, yang berlangsung pada 22 Mei 2025. Kami 10 finalis diminta mengenakan kebaya yang anggun dengan selempang hitam. Suasana sangat meriah dan penuh apresiasi karena dihadiri oleh lintas dinas, komunitas, tokoh masyarakat, serta para tamu undangan.


SUARA DAN AKSI PEREMPUAN PELOPOR SIAP SURAKARTA


Masing-masing finalis mengambil nomor undian, dan saya mendapat giliran ke-9. Di atas panggung, saya mempresentasikan program, memutar video, dan menjawab pertanyaan dari dewan juri selama kurang lebih satu menit.


Meski singkat, sesi ini cukup menantang karena harus padat, tepat, dan menyentuh. Saya menjelaskan kenapa membaca nyaring penting, apa dampaknya, dan bagaimana saya akan melanjutkan gerakan ini ke skala yang lebih luas.


Hasil Akhir dan Para Pemenang SIAP 2025 Surakarta

Alhamdulillah, setelah melewati seluruh tahapan, dari administrasi, wawancara, penyusunan video, hingga presentasi publik, saya dinobatkan sebagai Juara Ketiga SIAP 2025 Surakarta. Piala penghargaan diserahkan langsung oleh Ibu Venessa Winastesia, Ketua Tim Penggerak PKK Surakarta.



Berikut daftar lengkap pemenangnya:


🏆 Juara 1: Ibu Marliana dari KADIN, dengan program pemberdayaan UMKM

🥈 Juara 2: Mbak Fanny Chotimah, sutradara film dan penerima Piala Citra

🥉 Juara 3: Saya, dengan program Dari Lisan ke Literasi

🎖️ Juara Harapan 1: Mbak Uma, seorang konsultan pajak

🎖️ Juara Harapan 2: Ibu Farida, content creator bidang parenting


Lebih dari sekadar kompetisi, SIAP adalah ruang aktualisasi dan validasi perjuangan perempuan yang selama ini bergerak dengan penuh dedikasi. Bahkan setelah lomba berakhir, kami para finalis diajak untuk bergabung menjadi pengurus Forum Perempuan Berdaya Srikandi Maju Kota Surakarta. Ini membuktikan bahwa kontribusi kami tidak berhenti di panggung, tapi terus berlanjut dalam bentuk aksi kolaboratif bersama pemerintah dan masyarakat.


Bagi saya pribadi, SIAP 2025 menjadi pengingat bahwa gerakan kecil yang konsisten bisa membawa dampak besar. Dari aktivitas membaca buku untuk anak di rumah, saya menemukan panggilan untuk membagikan manfaatnya kepada ibu-ibu lain, kepada guru, komunitas, dan akhirnya kepada kota.


Semoga semangat SIAP terus menular, dan semakin banyak perempuan di Surakarta maupun di luar sana yang bersuara, bergerak, dan menginspirasi.

Liputan Antaranews Untuk Kegiatan Bimtek Membaca Nyaring


 ANTARA - Untuk menumbuhkan minat baca sejak dini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solo menyelenggarakan Bimbingan Teknis Read Aloud atau membaca dengan nyaring untuk para guru, pegiat literasi serta orang tua asuh, pada hari Senin-Rabu (19-21/5). Dengan membaca nyaring perbendaharaan kata anak bisa bertambah dan melatih anak menyampaikan pendapat sendiri sehingga tampil lebih percaya diri. (Denik Apriyani/Yovita Amalia/Rijalul Vikry)


Selengkapnya vido dapat ditonton di sini.

Bimbingan Teknis untuk Orang Tua oleh Perpusda Kota Surakarta

 



Pada 21 Mei 2025, saya kembali mendapatkan kesempatan menjadi trainer dalam pelatihan membaca nyaring yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Daerah Kota Surakarta. Berbeda dari hari sebelumnya, pelatihan kali ini secara khusus ditujukan untuk para orang tua. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Bimbingan Teknis Membaca Nyaring selama tiga hari, di mana saya berbagi sesi bersama Mbak Anis Masita dari POBEE.


Dalam pelatihan ini, saya mengajak para orang tua untuk lebih percaya diri menggunakan suara mereka sebagai alat mendidik dan mengasuh. Saya percaya, setiap orang tua bisa menjadi pendongeng terbaik untuk anaknya, cukup dengan niat, ketulusan, dan sentuhan ekspresi.


Materi yang kami bahas mencakup cara memilih buku anak yang tepat, membaca dengan intonasi dan ekspresi yang menarik, serta membangun rutinitas membaca nyaring yang menyenangkan di rumah. Saya senang melihat antusiasme para peserta yang begitu terbuka untuk mencoba langsung teknik membaca di hadapan anak.


Bagi saya, kegiatan ini menjadi momen penting dalam memperluas dampak literasi ke dalam keluarga. Rumah adalah tempat pertama anak mengenal dunia, dan membaca nyaring bisa menjadi jembatan untuk tumbuh bersama dalam kehangatan cerita.





Pelatihan Membaca Nyaring untuk Pegiat Literasi dan Pustakawan Bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Surakarta

 




Tanggal 20 Mei 2025, saya diundang menjadi narasumber dalam Bimbingan Teknis Membaca Nyaring yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Daerah Kota Surakarta. Acara ini menyasar komunitas literasi, pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dan pustakawan sekolah di Kota Solo. Saya tampil bersama Mbak Anis Masita dari POBEE yang juga praktisi anak usia dini.


Pelatihan ini dirancang untuk memperkuat keterampilan vokal dan ekspresif para peserta agar mampu membacakan buku dengan penuh daya tarik. Saya membagikan pengalaman saya mengisi berbagai sesi read aloud, termasuk tips dalam membangun koneksi emosional dengan pendengar, karena menurut saya, membaca nyaring bukan sekadar menyuarakan kata, tapi juga menghadirkan perasaan.

Materi yang kami sampaikan mencakup teknik karakterisasi suara, dinamika bacaan, hingga storytelling yang menggugah imajinasi. Mbak Anis juga menekankan pentingnya peran membaca nyaring dalam memperkuat budaya literasi di lingkungan keluarga dan komunitas.

Saya melihat acara ini sebagai wujud nyata kolaborasi antar pegiat literasi di Kota Solo. Membaca nyaring bukan hanya tanggung jawab guru, tetapi juga alat kampanye literasi yang ampuh untuk menjangkau masyarakat luas. Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari gerakan ini, karena suara kita, adalah aksi nyata untuk masa depan literasi Indonesia.



Sara Neyrhiza membagikan pengalamannya mengisi berbagai sesi read aloud, serta tips membangun koneksi emosional dengan pendengar. Sementara Anis Masita menekankan pentingnya membaca nyaring dalam gerakan literasi keluarga dan komunitas.


Acara ini memperkuat jaringan kerja sama antar pegiat literasi di Kota Solo, dan menunjukkan bahwa membaca nyaring bukan hanya keterampilan guru, tetapi juga alat kampanye literasi yang ampuh untuk masyarakat luas.

Bimtek Membaca Nyaring untuk Guru Bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Surakarta

 


Pada 19 Mei 2025, saya berkesempatan menjadi narasumber dalam acara Bimbingan Teknis Membaca Nyaring (Read Aloud) yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Daerah Kota Surakarta. Acara ini dihadiri lebih dari 50 guru dari berbagai sekolah di Kota Solo dan berlangsung di Aula Perpusda dengan penuh antusiasme.

Bersama Mbak Anis Masita, owner POBEE, kami berbagi pengetahuan seputar manfaat membaca nyaring untuk anak usia dini. Materi yang saya sampaikan mencakup teknik vokal, ekspresi wajah, intonasi, serta pentingnya pemilihan buku yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.

Sebagai Direktur SPEAKING.id dan Bunda Baca Kota Solo 2019, saya percaya bahwa suara guru adalah panggung utama dalam kegiatan read aloud. Ketika guru membaca dengan ekspresif, mereka tidak hanya menumbuhkan minat baca, tetapi juga membangun koneksi emosional yang hangat dengan para siswa.

Bagi saya, pelatihan ini adalah langkah penting dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi dasar anak sejak dini. Saya bangga bisa berkolaborasi dengan Perpusda Kota Surakarta dan POBEE untuk mendorong gerakan literasi melalui pendidikan suara dan narasi. Inilah fondasi kuat untuk menciptakan generasi pembelajar yang cinta membaca dan percaya diri dalam berkomunikasi.



Read Aloud bersama Perpustakaan Bank Indonesia Solo




Solo, 14 Maret 2025 - Membacakan buku untuk anak- anak TK adalah salah hal yang menantang. Mereka memiliki rasa ingin tahu yang besar, namun di sisi lain mudah terdistraksi dengan lingkungan. Itu mengapa momen membacakan buku bersama  anak-anak TK NDM Kauman di Perpustakaan Bank Indonesia Solo menjadi pengalaman menarik buat saya. Sejak awal, saya sudah bisa merasakan antusiasme anak-anak yang begitu tinggi untuk mendengarkan cerita yang akan saya bawakan.


Dalam sesi ini, saya diminta membacakan buku bertema literasi keuangan berjudul Uang Receh  Rafi. Dengan teknik read aloud yang interaktif, ekspresi suara, serta gestur, saya ingin memastikan bahwa setiap anak benar-benar terlibat dalam cerita. Momen terbaik bagi saya adalah ketika mereka tertawa, bersorak, dan ikut mempraktikkan bagaimana cara menabung dengan menggunakan celengan yang saya bawa.


MEMBACA NYARING BERSAMA PERPUSTKAAN BANK INDONESIA


Kegiatan ini bukan hanya tentang membaca nyaring, tetapi juga tentang menanamkan gaya hidup hemat dengan menabung sejak dini. Saya yakin, dengan pengalaman positif ini, anak-anak akan memahami bahwa uang yang mereka miliki bisa dibelanjakan secara tepat. Hal ini juga implementasi semangat Cinta, Bangga dan Paham Rupiah.


Terima kasih kepada Perpustakaan Bank Indonesia Solo atas kesempatan  ini. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan semakin banyak anak yang merasakan manfaat dari read aloud!



Bimbingan Teknik Read Aloud untuk Orang Tua Bersama Perpusda Karanganyar

BIMTEK READ ALOUD BERSAMA SARA NEYRHIZA BUNDA BACA KOTA SOLO


Karanganyar, 27 Februari 2025 - Hari ini, saya kembali berbagi dalam Bimbingan Teknis Read Aloud, kali ini untuk para orang tua. Saya percaya bahwa membaca nyaring bukan hanya tugas guru atau pustakawan, tetapi juga bagian dari peran penting orang tua dalam membangun kebiasaan membaca sejak dini di rumah.


BIMTEK READ ALOUD BERSAMA SARA NEYRHIZA BUNDA BACA KOTA SOLO


Dalam sesi ini, saya membagikan teknik dasar membaca nyaring, bagaimana menggunakan ekspresi suara yang menarik, serta cara menciptakan momen membaca yang menyenangkan bersama anak-anak. Saya melihat banyak orang tua yang awalnya ragu-ragu, tetapi setelah mencoba, mereka mulai menikmati prosesnya.


Salah satu momen paling mengharukan adalah ketika seorang ibu berkata kepada saya, “Saya baru menyadari bahwa membaca untuk anak bisa seseru ini. Anak saya pasti akan lebih menikmati waktu membaca bersama saya.” Itulah alasan mengapa saya terus menyebarkan pentingnya read aloud.


BIMTEK READ ALOUD BERSAMA SARA NEYRHIZA BUNDA BACA KOTA SOLO


Saya berharap setelah sesi ini, para orang tua semakin percaya diri membacakan buku kepada anak-anak mereka. Lebih dari sekadar aktivitas, membaca nyaring adalah jembatan untuk mempererat hubungan emosional dan menanamkan kecintaan terhadap literasi sejak dini.