Bimbingan Teknik Read Aloud untuk Orang Tua Bersama Perpusda Karanganyar

BIMTEK READ ALOUD BERSAMA SARA NEYRHIZA BUNDA BACA KOTA SOLO


Karanganyar, 27 Februari 2025 - Hari ini, saya kembali berbagi dalam Bimbingan Teknis Read Aloud, kali ini untuk para orang tua. Saya percaya bahwa membaca nyaring bukan hanya tugas guru atau pustakawan, tetapi juga bagian dari peran penting orang tua dalam membangun kebiasaan membaca sejak dini di rumah.


BIMTEK READ ALOUD BERSAMA SARA NEYRHIZA BUNDA BACA KOTA SOLO


Dalam sesi ini, saya membagikan teknik dasar membaca nyaring, bagaimana menggunakan ekspresi suara yang menarik, serta cara menciptakan momen membaca yang menyenangkan bersama anak-anak. Saya melihat banyak orang tua yang awalnya ragu-ragu, tetapi setelah mencoba, mereka mulai menikmati prosesnya.


Salah satu momen paling mengharukan adalah ketika seorang ibu berkata kepada saya, “Saya baru menyadari bahwa membaca untuk anak bisa seseru ini. Anak saya pasti akan lebih menikmati waktu membaca bersama saya.” Itulah alasan mengapa saya terus menyebarkan pentingnya read aloud.


BIMTEK READ ALOUD BERSAMA SARA NEYRHIZA BUNDA BACA KOTA SOLO


Saya berharap setelah sesi ini, para orang tua semakin percaya diri membacakan buku kepada anak-anak mereka. Lebih dari sekadar aktivitas, membaca nyaring adalah jembatan untuk mempererat hubungan emosional dan menanamkan kecintaan terhadap literasi sejak dini.


Bimtek Membaca Nayring untuk Pustakawan Bersama Perpusda Karanganyar

BIMTEK MEMBACA NYARING BERSAMA SARA NEYRHIZA


Pada 26 Februari 2025, saya mendapatkan kesempatan untuk berbagi ilmu dalam Bimbingan Teknis Read Aloud untuk Pustakawan yang diadakan oleh Dinas Perpustakaan Kabupaten Karanganyar, yang melibatkan 50 para pustakawan, pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan juga pegiat literasi.


Dalam sesi yang saya handle selama 2 jam, saya fokus memberikan materi mengenai teknik membaca nyaring atau read aloud. Para peserta saya ajak untuk memahami teknik dasar membaca nyaring, bagaimana membangun intonasi yang menarik, serta cara menjadi fasilitator yang bisa menghidupkan cerita bagi anak-anak dengan memainkan elen visual seperti ekpresi wajah dan gestur. Saya melihat antusiasme yang luar biasa dari para pustakawan. Mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi juga langsung mencoba teknik yang saya ajarkan dengan penuh semangat.




Salah satu momen yang paling berkesan bagi saya adalah ketika melihat mereka mulai lebih percaya diri membaca dengan ekspresi dan intonasi yang lebih hidup. Ini adalah langkah besar dalam menciptakan pengalaman membaca yang lebih menyenangkan bagi anak-anak di perpustakaan.


Saya berharap keterampilan yang mereka pelajari hari ini dapat terus diterapkan dan menjadi bagian dari upaya membangun budaya literasi yang lebih kuat di masyarakat. Membaca nyaring bukan hanya tentang melafalkan kata-kata, tetapi juga tentang menghadirkan cerita dengan penuh makna.


Read Aloud Goes to School: Menyebarkan Semangat Literasi Iklim di SD Negeri Gurawan


PELATIHAN READ ALOUD UNTUK ORANG TUA MURID DAN PENGGIAT LITERASI


Pagi hari, tepat pada Rabu, 22 Januari 2025, saya bersama teman-teman dari Read Aloud Solo Raya melangkah ke SD Negeri Gurawan, Surakarta dengan penuh semangat. Hari itu, kami mengadakan kegiatan Read Aloud Goes to School, sebuah program literasi yang bertujuan mengenalkan anak-anak pada isu perubahan iklim dengan cara yang menyenangkan. Kegiatan ini juga merupakan kolaborasi lanjutan dengan Buibu Baca Buku Book Club (BBB Book Club).


PELATIHAN READ ALOUD UNTUK ORANG TUA MURID DAN PENGGIAT LITERASI


Di SDN Gurawan Surakartam kami mengajak para siswa khususnya kelas 4, 5, dan 6,untuk memiliki  kesadaran sejak dini tentang pentingnya menjaga lingkungan. Dalam kegiatan ini, kami menggunakan buku seri Keluarga Panik karya Noor H. Dee  yang terdiri dari tiga judul:


1. Polusi Dilarang Masuk

2. Banyak Sampah Banyak Masalah

3. Cita-Cita Penyelamat Bumi


Ketiga buku ini menjadi media yang tepat untuk mengajak anak-anak berpikir kritis tentang lingkungan, memahami dampak polusi dan sampah, serta menginspirasi mereka untuk berkontribusi dalam menjaga bumi.


Sebagian besar dari kami yang hadir adalah peserta yang sebelumnya terlibat dalam pelatihan Read Aloud yang sebelumnya telah digelar pada 22 Desember 2024. 



Baca Juga : Pelatihan Read Aloud untuk Penggiat Literasi



Sebanyak enam orang dari kelompok ini, yakni Mbak Ratih, Mbak Putri, Mbak Widia, Mbak Candra, Mbak Yani, dan Mbak Dinar, menjadi pembaca buku dalam acara ini. Dengan teknik membaca nyaring yang sudah mereka pelajari, mereka berhasil menarik perhatian anak-anak, membuat mereka tertawa, berpikir, dan bahkan bertanya-tanya tentang berbagai isu lingkungan.


PELATIHAN READ ALOUD UNTUK ORANG TUA MURID DAN PENGGIAT LITERASI


Selain keenam pembaca buku tersebut, saya bersama Mbak Anis, Mbak Nova, Mbak Cinthia, dan Mbak Stafa juga turut serta dalam menyukseskan acara ini. Kami semua memiliki peran masing-masing, dari mendukung jalannya sesi membaca, berinteraksi dengan anak-anak, hingga mengatur kelancaran acara.


Salah satu hal yang paling membahagiakan dari kegiatan ini adalah antusiasme anak-anak. Mereka begitu terlibat dalam cerita yang kami bacakan, dan berbagi pengalaman mereka tentang bagaimana mereka mencoba menjaga lingkungan.


Setelah sesi membacakan buku berakhir, kami meminta para anak- anak untuk membuat poster. Poster bertema lingkungan, untuk menuangkan ide- ide kreatif anak- anak setelah memahami buku yang kami bacakan. Setiap kelas di bagi menjadi 3- 4 kelompok. Setiap kelompok dibekali dengan kertas poster dan cat air. Anak- anak kemudian diminta membuat poster dengan bekerja sama.


PELATIHAN READ ALOUD UNTUK ORANG TUA MURID DAN PENGGIAT LITERASI


PELATIHAN READ ALOUD UNTUK ORANG TUA MURID DAN PENGGIAT LITERASI


Melihat semangat mereka, saya merasa bahwa misi kami hari itu benar-benar tersampaikan. Dengan pemahaman terhadap isi buku yang kami bacakan, kami berharap mereka akan mampu menjaga bumi dengan lebih baik.


Read Aloud Goes to School di SD Negeri Gurawan hari itu bukan hanya tentang membaca buku. Ini adalah langkah kecil dalam perjalanan panjang untuk menanamkan kesadaran lingkungan pada generasi muda. Kami percaya bahwa perubahan besar dimulai dari hal-hal sederhana, seperti membaca buku dan berdiskusi tentangnya.