Bimbingan Teknis untuk Orang Tua oleh Perpusda Kota Surakarta

 



Pada 21 Mei 2025, saya kembali mendapatkan kesempatan menjadi trainer dalam pelatihan membaca nyaring yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Daerah Kota Surakarta. Berbeda dari hari sebelumnya, pelatihan kali ini secara khusus ditujukan untuk para orang tua. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Bimbingan Teknis Membaca Nyaring selama tiga hari, di mana saya berbagi sesi bersama Mbak Anis Masita dari POBEE.


Dalam pelatihan ini, saya mengajak para orang tua untuk lebih percaya diri menggunakan suara mereka sebagai alat mendidik dan mengasuh. Saya percaya, setiap orang tua bisa menjadi pendongeng terbaik untuk anaknya, cukup dengan niat, ketulusan, dan sentuhan ekspresi.


Materi yang kami bahas mencakup cara memilih buku anak yang tepat, membaca dengan intonasi dan ekspresi yang menarik, serta membangun rutinitas membaca nyaring yang menyenangkan di rumah. Saya senang melihat antusiasme para peserta yang begitu terbuka untuk mencoba langsung teknik membaca di hadapan anak.


Bagi saya, kegiatan ini menjadi momen penting dalam memperluas dampak literasi ke dalam keluarga. Rumah adalah tempat pertama anak mengenal dunia, dan membaca nyaring bisa menjadi jembatan untuk tumbuh bersama dalam kehangatan cerita.





Pelatihan Membaca Nyaring untuk Pegiat Literasi dan Pustakawan Bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Surakarta

 




Tanggal 20 Mei 2025, saya diundang menjadi narasumber dalam Bimbingan Teknis Membaca Nyaring yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Daerah Kota Surakarta. Acara ini menyasar komunitas literasi, pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dan pustakawan sekolah di Kota Solo. Saya tampil bersama Mbak Anis Masita dari POBEE yang juga praktisi anak usia dini.


Pelatihan ini dirancang untuk memperkuat keterampilan vokal dan ekspresif para peserta agar mampu membacakan buku dengan penuh daya tarik. Saya membagikan pengalaman saya mengisi berbagai sesi read aloud, termasuk tips dalam membangun koneksi emosional dengan pendengar, karena menurut saya, membaca nyaring bukan sekadar menyuarakan kata, tapi juga menghadirkan perasaan.

Materi yang kami sampaikan mencakup teknik karakterisasi suara, dinamika bacaan, hingga storytelling yang menggugah imajinasi. Mbak Anis juga menekankan pentingnya peran membaca nyaring dalam memperkuat budaya literasi di lingkungan keluarga dan komunitas.

Saya melihat acara ini sebagai wujud nyata kolaborasi antar pegiat literasi di Kota Solo. Membaca nyaring bukan hanya tanggung jawab guru, tetapi juga alat kampanye literasi yang ampuh untuk menjangkau masyarakat luas. Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari gerakan ini, karena suara kita, adalah aksi nyata untuk masa depan literasi Indonesia.



Sara Neyrhiza membagikan pengalamannya mengisi berbagai sesi read aloud, serta tips membangun koneksi emosional dengan pendengar. Sementara Anis Masita menekankan pentingnya membaca nyaring dalam gerakan literasi keluarga dan komunitas.


Acara ini memperkuat jaringan kerja sama antar pegiat literasi di Kota Solo, dan menunjukkan bahwa membaca nyaring bukan hanya keterampilan guru, tetapi juga alat kampanye literasi yang ampuh untuk masyarakat luas.

Bimtek Membaca Nyaring untuk Guru Bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Surakarta

 


Pada 19 Mei 2025, saya berkesempatan menjadi narasumber dalam acara Bimbingan Teknis Membaca Nyaring (Read Aloud) yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Daerah Kota Surakarta. Acara ini dihadiri lebih dari 50 guru dari berbagai sekolah di Kota Solo dan berlangsung di Aula Perpusda dengan penuh antusiasme.

Bersama Mbak Anis Masita, owner POBEE, kami berbagi pengetahuan seputar manfaat membaca nyaring untuk anak usia dini. Materi yang saya sampaikan mencakup teknik vokal, ekspresi wajah, intonasi, serta pentingnya pemilihan buku yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.

Sebagai Direktur SPEAKING.id dan Bunda Baca Kota Solo 2019, saya percaya bahwa suara guru adalah panggung utama dalam kegiatan read aloud. Ketika guru membaca dengan ekspresif, mereka tidak hanya menumbuhkan minat baca, tetapi juga membangun koneksi emosional yang hangat dengan para siswa.

Bagi saya, pelatihan ini adalah langkah penting dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi dasar anak sejak dini. Saya bangga bisa berkolaborasi dengan Perpusda Kota Surakarta dan POBEE untuk mendorong gerakan literasi melalui pendidikan suara dan narasi. Inilah fondasi kuat untuk menciptakan generasi pembelajar yang cinta membaca dan percaya diri dalam berkomunikasi.